Suatu momentum bersejarah terjadi di Hotel Ciputra Jakarta pada tanggal 12 Desember 2023, di mana Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (PERTAHKINDO) berhasil menggelar acara Simposium Konstruksi Nasional. Tema yang diusung, “Strategi Pengembangan Kolaborasi Dan Inovasi Dalam Penyelenggaraan Industri Dan Masyarakat Jasa Konstruksi Pada Era Digital” merangkul seluruh pemangku kepentingan dalam industri untuk membahas masa depan sektor konstruksi.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan hangat dari Ir. Aries Wimaruta, MM, sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PERTAHKINDO, yang mempertegas urgensi kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi dinamika industri jasa konstruksi saat ini. Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Simposium Konstruksi Nasional Gandhes Esthi Ningrum, ST berharap kegiatan ini menjadi forum diskusi antar pelaku jasa konstruksi di Indonesia.
Acara juga dibuka secara daring oleh Dirjen Bina Konstruksi, Ir. Rachman Arief Dienaputra M.Eng, dan turut dihadiri oleh Ir. Nicodemus Daud, M.Si. Direktur Kelembagaan Dan Sumber Daya Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Para pakar dan pemimpin utama industri turut memeriahkan Simposium dengan paparan-paparan ilmiah yang mendalam. Ir. Nicodemus Daud, M.Si. membahas secara komprehensif tentang “Optimalisasi Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Jasa dan Usaha Konstruksi Indonesia,” menyuarakan strategi penting bagi perbaikan sektor jasa konstruksi saat ini.
Sesi lainnya menampilkan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc, dengan topik “Peran LPJK dalam Akselerasi Kolaborasi dan Inovasi Jasa Usaha Konstruksi Profesional yang Berdaya Saing.” Penekanannya pada daya saing industri dan peran badan usaha jasa konstruksi menciptakan pandangan yang jelas akan langkah ke depan.
Namun, sorotan tertinggi jatuh pada paparan Bapak Miftakul Azis dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengenai “Peran BNSP Dalam Peningkatan Optimalisasi Peran Dan Fungsi LSP Profesi Jasa Konstruksi Bersinergis Dengan Asosiasi Profesi Terakreditasi Pengampu.” Beliau memaparkan urgensi sertifikasi kompetensi kerja yang menjadi landasan profesionalisme dalam industri Jasa Konstruksi, Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.
Oleh Karena itu PERTAHKINDO yang telah berhasil membuat Lembaga Sertifikasi Pertahkindo Konstruksi Nasional diharapkan mampu mencetak sertifikasi sebanyak banyaknya dalam sektor Jasa Konstruksi. Saat ini LSP Pertahkindo Konstruksi Nasional memfasilitasi 96 Skema mulai dari level Ahli hingga operator, Terakreditasi dengan klasifikasi sipil umum bercabang, harapannya LSP PERTAKONAS mampu menghasilkan sertifikat keahlian sebanyak-banyaknya guna meningkatkan SDM Indonesia yang berkualitas, dan Masyarakat jasa konstruksi dapat langsung melakukan registrasi di www.lsp-pertakonas.co.id.
Kegiatan Simposium Konstruksi Nasional ini sukses dipandu oleh moderator IR. NAPOLI SITUMORANG, M.T, M.H, IPM. ,Simposium yang mengundang 250 peserta secara langsung dan lebih dari 100 peserta melalui platform daring ini bukan hanya menjadi ajang pembicaraan sehari, tetapi lebih sebagai platform mendiskusikan dan menggali inovasi terkini dalam sektor jasa konstruksi Indonesia. PERTAHKINDO berharap acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerjasama serta mengeksplorasi potensi kolaboratif guna merajut masa depan gemilang industri konstruksi.
Keberhasilan acara ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh sponsor seperti Bank Central Asia, PT. LSP Pertahkindo Konstruksi Nasional, Yayasan Tarumanagara, PT. PROPAN RAYA, ICC, MIDEA, PT. TARAM, PT. SEHO MAKMUR INDUSTRI, IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA, PUSAT PEMBINAAN PELATIHAN DAN SERTIFIKASI (P3SM), PERKUMPULAN KONSULTAN INDONESIA (PERKINDO), LSP ATAKI, HIPTASI, serta semua Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (PERTAHKINDO).
Dari kerjasama yang terjalin dalam simposium ini, diharapkan akan lahir lebih banyak gagasan inovatif dan langkah-langkah strategis yang mampu mengangkat industri konstruksi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam mencapai Indonesia Emas 2045.